HUBUNGAN STATUS HEMODINAMIK DENGAN STATUS KOGNITIF PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSD BALUNG JEMBER

Latar Belakang: Hipertensi umumnya dikenal sebagai "the silent killer" dan merupakan salah
satu penyebab utama kematian secara global. 31,7% orang diseluruh dunia menderita hipertensi.
Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya penurunan fungsi kognitif.
Penurunan fungsi kognitif disebabkan oleh tidak normalnya status hemodinamik, mengakibatkan
mengganggu pemikiran, memori, penilaian, orientasi, persepsi, dan konsentrasi. Tujuan:
Penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan status hemodinamik dengan status kognitif
pada penderita hipertensi di RSD Balung Jember. Metode: Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif observasional dengan desain cross-sectional. Populasi terdiri dari pasien
hipertensi yang menjalani perawatan di ruang rawat jalan. Sampel sebanyak 30 responden dipilih
menggunakan teknik sampling non-probability sampling dengan metode quota sampling (dipilih
menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi). Instrumen yang digunakan meliputi lembar
observasi (mengukur status hemodinamik) dan kuesioner MMSE (Mini Mental State
Examination) dan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat, dan analisis
bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil: dari hasil yang didapatkan variabel yang memiliki
hubungan dengan status kognitif yaitu variabel tekanan darah (p-0,008) dan variabel MAP (p-
0,005). Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan dengan status kognitif yaitu variabel
nadi (p-0,070). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tekanan darah dan MAP dengan status
kognitif pada penderita hipertensi.