HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN ANSIETAS PADA PASIEN PRE PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Pendahuluan: Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian secar global. Percutaneous
coronary intervention (PCI) adalah salah satu cara pengobatan penyakit jantung koroner karena
keuntungannya berupa keamanan yang tinggi dan cedera yang minimal. Prosedur PCI dapat menjadi
pemicu stres. Oleh karena itu, efikasi diri dibutuhkan. Efikasi diri adalah suatu keyakinan dan
kemampuan dari dalam diri untuk menjalankan proses perawatan. Tujuan: untuk menganalisis
hubungan efikasi diri dengan ansietas pada pasien pre PCI di RSD dr. Soebandi Jember. Metode:
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan total
sampling dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi pasien yang akan dilakukan PCI
pada bulan Maret-April 2024 dan bersedia mengikuti penelitian, didapatkan sebanyak 50 responden.
Uji korelasi yang digunakan yaitu menggunakan spearman rho dengan aplikasi SPSS 25. Instrumen
pengumpulan data menggunakan data demografi kuesioner efikasi diri General Seld Efficacy (GSE)
dan kuesioner ansietas menggunakan Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale
(APAIS). Hasil: Responden dengan efikasi diri rendah sebanyak 30 responden (60%). Responden
yang memiliki ansietas berat sebanyak 27 responden (54%). Hubungan efikasi diri dengan ansietas
pada pasien pre PCI didapatkan p-value 0,000 dan angka koefisien korelasi 0.827, yang berarti
terdapat hubungan yang signifikan dan adanya kekuatan hubungan yang sangat kuat antara kedua
variabel. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang kuat antara efikasi diri yang dimiliki responden
terhadap ansietas responden.