HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSD. BALUNG

Latar Belakang: Hemodinamik merupakan aliran darah dalam sistem pembuluh darah dengan
satu pompa penggerak yaitu jantung. Kondisi hemodinamik seseorang dapat dinilai melalui
beberapa parameter, di antaranya adalah tekanan darah, mean arterial pressure (MAP), dan denyut
jantung. Salah satu gangguan yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah sistemik adalah hipertensi
Tujuan: Menganalisis Hubungan Tingkat Stres Dengan Status Hemodinamik Pada Pasien
Hipertensi di RSD Balung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analisis cross-sectional
dan analisis kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di RSD Balung
yang berjumlah 30 responden. Teknik sampling penelitian ini yaitu kuota sampling. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner tingkat stres,stetoskopdan jam tangan. Variabel dependen pada
penelitian ini adalah tingkat stres pada pasien hipertensi. Variabel independen adalah status
hemodinamik pada penderita hipertensi. Analisis univariat menggunakan frekuensi dan analisis
bivariat menggunakan rank spirmen dengan skala ordinal. Hasil: penelitian ini variabel yang
memiliki hubungan tingkat stres yaitu status hemodinamik tekanan darah (p=0,000) dan MAP
(p=0,000). Variabel yang tidak memiliki hubungan dengan tingkat stres yaitu nadi (p=0,472).
Kesimpulan: Adanya hubungan antara tingkat stres dengan status hemodinamik (tekanan darah
dan MAP) pada penderita hipertensi di RSD Balung. Penelitian ini di tunjukan kepada penderita
hipertensi agar dapat mengelolah stres sehingga tidak mengakibatkan komplikasi penyakit lain
dengan cara melakukan komunikasi dengan kelurga, teman atau kelompok masyarakat dapat
memberikan rasa dukungan dan mengurangi stres.