HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI PUSKESMAS JEMBER KIDUL JEMBER

Latar Belakang: Anak pada rentang usia toddler, yaitu antara 12 hingga 36 bulan
(1–3 tahun), merupakan fase krusial dalam perkembangan individu. Pada periode
ini, terjadi pertumbuhan fisik yang pesat, kemampuan motorik kasar dan halus,
serta kemampuan sosial dan emosional. Menurut UNICEF tahun 2015, ditemukan
bahwa sekitar 27,5% atau sekitar 3 juta anak mengaIami ganguan pertumbuhan dan
perkembangan, terutama dalam perkembangan motorik kasar. Data dari Riskedas
tahun 2018 juga menunjukan bahwa sejumlah persentase anak 36-59 bulan
mengalami gangguan perkembangan yang signifikan di Indonesia memiliki
gangguan perkembangan motorik kasar rata - rata 97,8% dan di Jawa Timur sendiri
98,5% dari presentase nasional atau Indonesia.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan
Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Puskesmas Jember
Kidul.
Metode: jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.
Teknik penelitian ini menggunakan purposive sampling Populasi yang didapat
terdapat 213 balita usia 1-3 kemudian dihitung dengan rumus slovin menjadi 139
sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rank Spearman dengan
menggunakan SPSS.
Hasil: penelitian menunjukkan hampir dari setengahnya (45.3%) orang tua
menerapkan pola asuh permisif, dan hampir dari setengahnya (39.6%) balita
memiliki kecurigaan keterlambatan terhadap perkembangan motorik kasar anak.
Dengan analisis uji Rank Sperman’s menunjukkan bahwa p-vaIue 0,00 ≤ 0,05 maka
H0 ditoIak artinya ada hubungan melalui nilai koefisiensi korelasi sangat kuat
dengan hasil 0.939.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pola asuh orang tua
permisif dengan perkembangan motorik kasar normal, maka orang tua disarankan
memantau terus menerus pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler.