HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI KEBIDANAN DI UNIVERSITAS dr. SOEBANDI

Premenstrual syndrome merupakan kumpulan gejala fisik dan emosional pada remaja putri
selama 7 sampai 10 hari menjelang menstruasi dan menghilang saat menstruasi. Salah satunya
dipengaruhi oleh faktor indeks massa tubuh tidak normal. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian premenstrual syndrome pada
mahasiswi kebidanan di Universitas dr. Soebandi. Metode penelitian ini melalui pendekatan
cross-sectional dengan populasi seluruh mahasiswi kebidanan angkatan 2020 sampai angkatan
2023 di Universitas dr. Soebandi berjumlah 262 mahasiswi dan 72 sebagai sampel penelitian
melalui teknik proportionate stratified random sampling. Analisa statistik menggunakan uji
spearmen rank correlation. Hasil: indeks massa tubuh sebagian besar (56,9%) dalam kategori
normal, dan kejadian premenstrual syndrome sebagian besar (69,4%) dalam kategori ringan.
Hasil analisis dengan uji statistik spearmen rank correlation diperoleh p-value = 0,000 < α
(0,05), H0 ditolak Ha diterima artinya terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian
premenstrual syndrome pada mahasiswi kebidanan di Universitas dr. Soebandi. Kesimpulan:
indeks massa tubuh dengan kejadian premenstrual syndrome menunjukkan kekuatan hubungan
positif 0,460 yang berarti semakin tinggi indeks massa tubuh, semakin tinggi juga presentase
lemak tubuh dan peningkatan jumlah hormon esterogen yang dapat mempengaruhi
ketidakseimbangan hormon lain karena berpotensi meningkatkan risiko kejadian premenstrual
syndrome sehingga menjaga berat berat badan normal dan mengelola kejadian premenstrual
syndrome tetap dalam kondisi fisiologis salah satunya dapat dilakukan dengan rajin berolahraga
dan menjaga pola makan yang sehat