Dianto, Rahmadaniah Affelia (2024) AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL KULIT DAN BIJI EDAMAME (Glycine max (L.) Merr) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.
![[thumbnail of Abstrak Rahmadaniah A. D..pdf]](http://repo.uds.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Abstrak Rahmadaniah A. D..pdf
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Staphylococcus aureus merupakan penyebab timbulnya penyakit jerawat yang
resistensi pada antibiotik dalam jangka panjang. Edamame merupakan salah satu bahan alam yang
digunakan sebagai alternatif pengobatan. Biji edamame berpotensi sebagai antibakteri karena
mengandung senyawa saponin, selain itu limbah kulit edamame juga dapat dikembangkan
potensinya sebagai antibakteri.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil kandungan senyawa dari ekstrak
kulit dan biji edamame serta mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas antibakteri ekstrak
tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Metode: Ekstrak etanol kulit dan biji edamame diperoleh dari metode Ultrasonic Assisted
Extraction (UAE) menggunakan etanol 96%. Masing–masing ekstrak diskrining fitokimia
kemudian dibuat konsentrasi 10%, 20% dan 30% untuk diuji aktivitas antibakteri dengan metode
difusi sumuran. Kemudian dilanjutkan dengan uji One Way Anova.
Hasil: Ekstrak etanol kulit dan biji edamame diperoleh rata–rata rendemen sebesar 17,31%±0,57
dan 17,10%±0,51. Ekstrak kulit dan biji edamame mengandung senyawa saponin, tannin, steroid,
terpenoid, flavonoid dan fenol akan tetapi pada biji edamame tidak mengandung senyawa steroid.
Ekstrak kulit edamame konsentrasi 10%, 20% dan 30% dapat menghambat Staphylococcus
aureus dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 10,13mm±0,54; 12,80mm±0,67 dan
14,74mm±0,78 sedangkan pada ekstrak etanol biji edamame menghasilkan rata-rata diameter
zona hambat sebesar 9,32mm±0,67; 11,55mm±0,83 dan13,83mm±0,96. Uji one way Anova
menghasilkan nilai (Sig.) 0,000 dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD menunjukkan terdapat
perbedaaan secara signifikan antar masing-masing kelompok. Hasil yang diperoleh pada
penelitian ini terjadi akibat metode ekstraksi dan pelarut yang digunakan.
Kesimpulan: Ekstrak kulit dan biji edamame mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid,
steroid, fenol, tannin, terpenoid dan saponin dimana masing-masing senyawa memiliki
mekanisme penghambatan pertumbuhan Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri ekstrak
kulit edamame tergolong kuat pada setiap konsentrasinya sedangkan pada ekstrak biji edamame
tergolong kuat pada konsentrasi 20% dan 30% kemudian pada konsentrasi 10% tergolong sedang.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 02:54 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 02:54 |
URI: | http://repo.uds.ac.id/id/eprint/1603 |