PERBEDAAN JUMLAH PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PIJAT OKSITOSIN DI PUSKESMAS WONOSOBO KABUPATEN BANYUWANGI

Latar Belakang: Keberhasilan pemberian ASI eksklusif ini sangat dipengaruhi oleh kelancaran
produksi ASI sejak awal menyusui.Kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang
berperan dalam kelancaran produksi ASI sehingga jika terjadi hambatan pengeluaran ASI dapat
menggunakan tindakan alternatif seperti pijat oksitosin. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas
Wonosobo berada di posisi 4 terbawah dengan presentase 65.7% tahun 2021 dan pada tahun 2022
Puskesmas Wonosobo menduduki peringkat 5 terendah dengan presentase 57.1% dengan rata – rata
presentase 75.9% di seluruh Puskesmas di Kabupaten Banyuwangi.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah produksi ASI pada ibu
postpartum sebelum dan sesudah diberikan pijat oksitosin.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra Eksperimental dengan menggunakan One Group
Pre-test dan Post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah 29 ibu dengan pengambilan
sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel yang digunakan 15 ibu nifas.
Dengan pemberian intervensi pijat oksitosin dan analisis data menggunakan Uji Paired Sample T
Test.
Hasil: Hasil penelitian sebelum diberikan pijat oksitosin ada beberapa responden dengan jumlah
produksi ASI kurang <90mL (40%), setelah diberikan intervensi pijat oksitosin responden dengan
kategori kurang sudah meningkat ke kategori cukup (53,3%). Didapatkan p-value 0,000 (<α=0,05)
yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada perbedaan jumlah produksi ASI pada ibu
postpartum sesudah diberikan pijat oksitosin di Puskesmas Wonosobo Kabupaten Banyuwangi.
Kesimpulan: Penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian pijat oksitosin dapat membantu ibu
meningkatkan jumlah produksi ASI. Ibu dapat melakukan pijat oksitosin pada pagi hari atau sore
hari di rumah dengan dibantu oleh keluarga.