HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KELURAHAN ANTIROGO WILAYAH PKM SUMBERSARI JEMBER

Latar Belakang
: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi
yang masa kerjanya lama dan memiliki efektifitas tinggi terhadap pencegahan kehamilan.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Jember, 2022 diketahui hasil pencapaian peserta KB aktif
per alat kontrasepsi: suntik 44,31%, pil 28,95%, kondom 0,94%, IUD 13,97%, implan 9,49%,
MOW 2,15%, dan MOP 0,17%. Data tersebut menunjukkan bahwa cakupan MKJP di Kabupaten
Jember masih rendah. Sebagian besar suami tidak memiliki pengetahuan cukup tentang
kontrasepsi. Pemahaman kontrasepsi yang baik sangat dibutuhkan sebagai komponen yang
merujuk pada dukungan yang dib erikan oleh suami sebagai pasangan. Tujuan Untuk
mengetahui adanya hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi
jangka panjang pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Antirogo Wilayah PKM
Sumbersari Jember. Metode : Metode penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional . Populasi dalam p enelitian ini adalah 190 Pasangan Usia Subur yang
menjadi Akseptor KB baru di Puskesmas Sumbersari Jember dan bertempat tinggal di Kelurahan
Antirogo. Tek nik pengambilan sampling menggunakan Simple Random Sampling dan dengan
Rumus Slovin dida patkan jumlah sampel sebanyak 129 orang. Instrumen penelitian yang
digunakan untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji analisis yang dipakai adalah uji
Chi square Hasil Berdasarkan hasil penelitian didap atkan bahwa PUS yang lebih banyak
mendapat dukungan dari suami adalah PUS yang menggunakan metode kontrasepsi Non MKJP
yaitu sebanyak 52 responden ( mendapat dukungan cukup dan 33 responden (
mendapat dukungan tinggi dari suami Hasil uji Chi square didapatkan p value (0,033) >α (0,005)
maka H0 dite rima yang artinya tidak ada hubungan Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan
antara dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang pada pasangan usia
subur. Diskusi: Pada dasarnya PUS membutuhkan metode kontrasepsi MKJP maupun Non
MKJP , akan tetapi pada penelitian ini dukungan suami lebih mengarah kepada pengguna Non
MKJP. Diharapkan bagi Puskesmas Sumbersari khususnya kepada petugas kesehatan untuk
meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang Kontrasepsi MKJP sehingga pemakaian Kontrasepsi
MKJP di Kelurahan Antirogo meningkat.