UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius) PADA TIKUS PUTIH DENGAN INDUKSI KARAGENAN

Latar Belakang: Inflamasi adalah respons perlindungan normal terhadap kerusakan jaringan yang
disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia berbahaya, atau agen mikroba. Peradangan adalah
upaya tubuh untuk menonaktifkan atau merusak mikroorganisme yang menyerang, menghilangkan
bahan iritan, dan mengatur tingkat perbaikan jaringan mengiritasi
Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun pepaya jepang
(Cnidoscolus aconitifolius) terhadap tikus putih yang diinduksi karagenan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan tikus putih jantan
(Rattus novergicus) sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif,
positif dan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun pepaya jepang (Cnidoscolus acontifolius)
dosis 100, 200, dan 400 mg/KgBB yang diinduksi karagenan. Volume udema telapak kaki tikus
diukur menggunakan pletismometer setiap 60 menit selama 6 jam. Data yang diperoleh kemudian
diuji One Way Anova dengan SPSS ver 25.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol positif memiliki perbedaan yang signifikan
dengan kelompok perlakuan lainnya dimana menunjukkan efek anti-inflamasi. Hasil uji aktivitas
antiinflamasi didapatkan persentase daya antiinflamasi pada kelompok kontrol positif sebesar
31,14% dan pada kelompok perlakuan dosis 100, 200, dan 400 mg/KgBB sebesar 19,80%,
29,00%, dan 29,80%.
Kesimpulan: Dari penelitian ini yaitu pemberian ekstrak etanol daun pepaya jepang (Cnidoscolus
aconitifolius) dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB menunjukkan aktivitas antiinflamasi dengan dosis
terbaik yaitu dosis 400 mg/KgBB mempunyai aktivitas antiinflamasi paling efektif sebesar
29,80%.