PERBEDAAN KEKUATAN OTOT SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI AKUPUNTUR PADA PASIEN POST STROKE DI PRAKTIK MANDIRI PERAWAT LUMAJANG

Latar Belakang: Pasien post stroke pada umumnya mengalami kelemahan otot pada bagian
anggota gerak tubuh, gangguan postural dan adanya atropi otot. Terapi akupunktur dilakukan
dengan penusukan jarum ke beberapa titik yang berfungsi membuka pembuluh darah dan
memperbaiki aliran darah. Dengan akupunktur dapat memperbaiki sistem saraf, memperbaiki
kondisi tubuh dan meningkatkan kekuatan otot. Tujuan: Menganalisis asuhan keperawatan
pada pasien kelemahan otot post stroke menggunakan terapi akupuntur di Praktik Mandiri
Perawat Lumajang. Metode: Rancangan analisa asuhan keperawatan menggunakan study
kasus dengan dua pasien kelolaan yang diberikan intervensi keperawatan yakni terapi
akupuntur sebanyak 3 kali dengan durasi 20 menit. Parameter menggunakan Manual Muscle
Testing (MMT) dengan rentangan skala 0-5. Hasil : Didapatkan hasil evaluasi intervensi
pertama hingga ketiga adalah ada peningkatan kekuatan otot pasien 1 Ny. S pada ekstremitas
bawah dekstra yang awalnya 4 menjadi 5 dan Kekuatan otot pada pasien 2 Ny. N pada
ekstremitas bawah Sinistra yang awalnya 3 menjadi 4. Kesimpulan: Penerapan terapi
akupuntur menjadi terapi dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien Stroke di Praktik
Mandiri Perawat Lumajang. Diharapkan terapi ini dapat diimplementasikan dalam asuhan
keperawatan penanganan kelemahan otot, khususnya kelemahan otot post stroke.