HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI di SMA NEGERI KALISAT

Latar Belakang: Siklus menstruasi yang berbeda dapat ditentukan karena beberapa faktor pemicu
seperti stres. Prevalensi stres dan kegelisahan yang dialami remaja di dunia yaitu 5-70%. Data Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menyebutkan terdapat 13,7% perempuan di Indonesia
umur 10-59 tahun pada jangka satu tahun terjadi ketidakteraturan siklus menstruasi dengan alasan
karena stres dan banyak pikiran yaitu 5,1%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
siklus menstruasi pada remaja putri. Metode: Penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Desain
penelitian Cross Sectional. Populasi seluruh remaja putri kelas 12 di SMA Negeri Kalisat sebanyak
155 orang dengan sampel 112 responden. Teknik Sampling menggunakan Simple Random Sampling.
Uji analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Instrumen menggunakan kuisioner DASS-42 dan
kuisioner siklus menstruasi. Uji statistik menggunakan Chi-Square. Hasil: Ada hubungan tingkat stres
dengan siklus menstruasi. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai ρ-value (sig)
0,033<0,05. Kesimpulan: Stres berdampak pada siklus menstruasi terutama stres sedang, tetapi juga
dapat terjadi pada yang mengalami stres ringan sekalipun karena ada faktor lain yang juga
mempengaruhinya. Remaja putri dapat melakukan manajemen stres yang baik dengan kegiatan yang
positif dan membaca informasi tentang stres dan siklus menstruasi.