HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA JEMBER

Latar Belakang : Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Tingkat
kemandirian lansia sangat dipengaruhi oleh kemampuan mereka dalam menjalani
aktifitas sehari-hari. Seiring bertambhnya usia, kemampuan fisik lansia cenderug
mengalami penurunan. Perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia umumnya
disebabkan oleh proses degeneratif yang dapat berdampak pada fungsi tubuh dan
mengurangi kemampuan mereka dalam melakukan aktifitas harian. Dengan
demekian, kemandirian lansia sangat berantung pada sejauh mana mereka mampu
melakukan aktifitas fisik secara mandiri. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat kemandirian pada
lansia. Metode : Penelitian ini merupkan penelitian korelasional dengan desain
Cross-Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified Random
Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 103 lansia. instrument yang digunakan
meliputi Physical Activity For Elderly untuk mengukur tingkat aktifitas fiik dan
Barthel Indeks untuk menilai tingkat kemandirian. Uji statistik yang digunakan
adalah Spearman Rank. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan
negative antara tingkat aktifitas fisik dan tingkat kemandirian lansia (p ≤ 0,05).
Mayoritas responden berusia 60-75 tahun (63,1%). Dan jenis kelamin terbanyak
yaitu perempuan (65%). Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
76,9 % terdapat hubungan signifikan antara tingkat aktifitas fisik dan tingkat
kemandirian lansia, 23,1 % sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain, sebanyak 17
lansia dengan aktifias fisik baik tercatat memiliki tingkat kemandirian penuh.