HUBUNGAN POLA NUTRISI MENGGUNAKAN FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA PUTRI SMK dr. SOEBANDI

Nutrient atau zat gizi merupakan zat yang terkandung dalam makanan yang berfungsi pada
proses metabolisme tubuh. Status gizi menggambarkan kondisi tubuh akibat dari pemanfaatan zat
gizi makanan. Berdasarkan penelitian Ernawati, 2023 di Jember bahwa status gizi remaja putri
kategori normal 43 responden (54%), kurus 6 responden (8%), dan sangat kurus 30 responden
(38%). Remaja putri SMK dr. Soebandi tingkat konsumsi terhadap makanan olahan ataupun
makanan cepat saji cukup tinggi dibandingkan dengan makanan pokok, sejumlah 7 responden
(63,3%) dari 11 responden, dan responden kadang-kadang memperhatikan nutrisi makanan yang
dikonsumsi sejumlah 9 responden (81,8%). Pengetahuan tentang gizi yang rendah cenderung
menjadi penyebab timbulnya permasalahan gizi, perubahan kebiasaan pola makan, serta masalah
pada pola konsumsi makanan bergizi pada remaja. Pemantauan pola nutrisi dengan status gizi
pada remaja perlu dilakukan untuk menekan timbulnya masalah gizi dan kesehatan yang
berkelanjutan. Tujuan dari peneIitian ini untuk mengetahui hubungan pola nutrisi menggunakan
Food Frequency Questionnaire dengan lndeks Massa Tubuh pada remaja putri SMK dr. Soebadi.
Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasi, melalui pendekatan cross sectionaI.
Populasi seluruh siswi kelas X SMK dr. Soebandi berjumlah 166, menggunakan teknik sampling
Simple random sampIing, jumlah sampel 112 responden yang termasuk dalam kriteria inklusi.
Instrumen pengumpulan data melalui pengisian kuesioner FFQ dan pengukuran berat badan,
tinggi badan. Pengolahan data melalui editing, coding, scoring, tabuIating dengan menggunakan
uji statistik chi-square. Hasil dari penelitian ini responden memiliki pola nutrisi kurang 58%, dan
IMT kategori tidak normal 54.5%. Hasil uji ρ-vaIue 0,000 lebih kecil dari α 0,05 atau (ρ<α). Ada
hubungan antara pola nutrisi menggunakna Food Frequency Questionnaire dengan Indeks Massa
Tubuh pada remaja putri SMK dr. Soebandi. Berdasarkan hasil penelitian, edukasi mengenai pola
nutrisi baik perlu diberikan kepada remaja, sehingga terdapat perubahan pada pola nutrisi kearah
yang lebih baik.