HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI POSYANDU PRIMA DESA GUDANG KABUPATEN SITUBONDO

Latar belakang: Hipertensi terjadi pada usia pertengahan hingga usia
lanjut jika tidak segera ditangani akan menimbulkan terjadinya
komplikasi penyakit jantung, stroke bahkan bisa mengakibatkan
terjadinya kematian. Hipertensi dapat dipicu oleh berbagai masalah yang
muncul akibat perubahan pola hidup, seperti minimnya kegiatan fisik,
kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya istirahat tidur, serta
kebiasaan mengonsumsi rokok.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian
hipertensi di posyandu prima Desa Gudang Kabupaten Situbondo.
Metode: penelitian ini mengunakan pendekatan coss-sectional dengan
desain korelasi. Jumlah populasi pada studi ini yaitu 130 dengan sample
sebanyak 98 yang mengalami hipertensi di posyandu prima Desa Gudang
Kabupaten Situbondo dengan menggunakan teknik stratified sampling.
Instrumen yang digunakan kuesioner gaya hidup serta lermbar observasi.
Analisis univariat dilakukan dengan mengunkan presentase dan distribusi
frekuensi, sedangkan analisis bivariat mengunakan uji Spearmen rank.
Hasil: sebagian besar (62.3%) memiliki pola hidup buruk, sedangkan
untuk hipertensi adalah hipertensi derahat satu. Dari analisis spearman
rank, nilai p (0,001) ≤ (α) 0,05 yang menunjukkan H0 ditolak. Hasil
tersebut membuktikan bahwa terdapat korelasi antara gaya hidup dengan
kejadian hipertensi di posyandu prima Desa Gudang Kabupaten
Situbondo. Nilai contingency coefficient sebesar 0,538 menunjukkan
kekuatan hubungan sedang.
Kesimpulan: sebagian besar responden diketahui memiliki pola hidup
yang kurang sehat dan mengalami hipertensi derajat satu. Terdapat
hubungan sedang antara gaya hidup dengan tingkat hipertensi, di mana
semakin buruk gaya hidup seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat
hipertensinya. Selain itu,ditemukan hubungan yang signifikan antara
gaya hidup dan hipertensi di posyandu prima Desa Gudang Kabupaten
Situbondo.
Saran: Bagi tenaga kesehatan, terutama perawat, diharapkan dapat rutin
melakukan skrining kesehatan, serta memnerikan intervensi keperawatan
yang bebaris memberikan edukasi tentang pola makan yang benar
terhadap penderita hipertensi seperti diet rendah garam, menerapakan
pola makan yang rendah lemak, kolestrol, serta kaya akan buah