HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA JEMBER 2025

Latar Belakang: Angka kesakitan merupakan masalah lansia yang menyebabkan kualitas hidup
lansia menurun. Angka kesakitan pada lansia di Indonesia sebesar 19,72% menurut BPS dan
Susenas 2023 dari tahun 2019-2023 dibagi menjadi lansia muda (60-69) 17,98% , lansia madya (70-
79) 21,99% , lansia tua (80 keatas) 25,16% , nondisabilitas 17,76% , disabilitas 18.15% , perkotaan
18,67% , dan pedesaan 21,01%. Menurut BPS Jawa Timur 2021 angka kesakitan di kabupaten
Jember sebanyak 22,36%. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan kualitas
hidup pada lansia Metode: Penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Desain penelitian Cross
Sectional. Populasi lansia yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha sebanyak 105 lansia
dengan sampel 52 responden. Teknik Sampling menggunakan Simple Random Sampling. Uji analisis
bivariat menggunakan uji Gamma. Instrumen menggunakan kuisioner interaksi sosial dan kuisioner
WHOQOL-BREF.. Hasil: Didapatkan hampir setengahnya responden dengan interaksi sosial yang
baik yaitu sebanyak 25 (48.1%) dan hampir seluruh responden memiliki kualitas hidup sedang
sebanyak 44 (85.6%).Hasil analisis menggunakan uji Gamma didapatkan nilai ρ-value (sig)
0,001<0,05. Ha diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia yang signifikan dan positif. Interaksi sosial
memberi dukungan emosional, meningkatkan kepercayaan diri, serta menurunkan stres. Disarankan
keluarga dan lingkungan mendorong partisipasi lansia dalam aktivitas sosial.