PERUBAHAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN INISIASI MENYUSUI DINI DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu intervensi penting pada bayi baru lahir untuk
menjaga kestabilan suhu tubuh.Ketidakstabilan suhu tubuh pada masa transisi dapat meningkatkan
risiko hipotermia yang berdampak serius terhadap kesehatan dan keselamatan bayi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui rata-rata suhu tubuh bayi sebelum dan sesudah dilakukan IMD, serta
menganalisis perbedaan suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dan sesudah dilakukan IMD di Ruang
Bersalin RS Bhayangkara Bondowoso. Skala data pengukuran suhu tubuh bayi dalam penelirian ini
yakni rasio, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental
tipe one group pretest-posttest. .. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi aterm yang lahir
spontan di Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso. Pengambilan sampel menggunakan teknik
accidental sampling, dengan jumlah 73 responden.. Pengukuran suhu tubuh dilakukan sebelum dan
sesudah pelaksanaan IMD. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi
normal. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer
digital sebelum dan sesudah tindakan IMD. Rata-rata suhu tubuh bayi sebelum IMD adalah 36,3
sedangkan setelah IMD, rata-rata suhu tubuh meningkat menjadi 36,7. hampir seluruhnya 72 bayi
(98,6%) mengalami peningkatan suhu tubuh setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Hanya
1 bayi (1,37%) yang tidak mengalami perubahan suhu tubuh,.Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai
p = 0,000 (< 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara suhu tubuh sebelum dan
sesudah IMD. Inisiasi Menyusu Dini berpengaruh signifikan dalam menstabilkan suhu tubuh bayi
baru lahir dan efektif mencegah hipotermia. IMD selama 1 jam dapat dijadikan sebagai intervensi
awal yang penting dalam menjaga kestabilan suhu tubuh bayi segera setelah lahir