HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA YANG TELAH MENDAPATKAN PSYCHOEDUCATION THERAPY DENGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI PUSKESMAS SILO 1

Latar belakang: HIV/AIDS menjadi permasalahan di lingkungan keluarga dan masyarakat dikarenakan
kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut. Data WHO tahun 2020 kasus AIDS didunia 35
juta jiwa, Indonesia 10.525 orang, Jawa Timur 65.238 jiwa, Kabupaten Jember 673 kasus. Dukungan
keluarga diperlukan dalam mengontrol pasien dengan HIV/AIDS. Keluarga yang dimaksud merupakan
keluarga inti yang tinggal 1 atap dengan penderita HIV/AIDS. Dukungan keluarga inti diperlukan untuk
merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan pengetahuan keluarga yang telah mendapatkan psychoeducation therapy dengan
dukungan keluarga terhadap penderita HIV/AIDS di Puskesmas Silo 1. Metode: penelitian kuantitatif
menggunakan desain cross sectional. Kriteria inklusi keluarga inti yang terdiagnosa HIV/AIDS di Puskesmas
Silo 1, mampu berkomunikasi dengan baik. Populasi ada 54 penderita HIV/AIDS di Puskesmas Silo 1,
sampel berjumlah 48 orang dengan teknik pengambilan sampling menggunakan accidental sampling.
Intrument penelitian ini lembar kuesioner pengetahun dengan hasil uji validitas reliabilitas 0.61 dan kuesioner
dukungan keluarga 0,956. Analisis penelitian ini menggunakan uji spearman rank. Hasil: Dari 48 orang yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang 25%, cukup 45,8%, baik 29,2% dengan dukungan keluarga kurang
20,8%, cukup 45,8% dan baik 33,3% . Nilai p = .000< α = 0,05 artinya H0 ditolak dan Ha diterima dengan
koefisien korelasi 0.886 artinya hubungan sangat kuat. Kesimpulan: ada hubungan yang sangat kuat antara
pengetahuan keluarga yang telah mendapatkan psychoeducation therapy dengan dukungan keluarga terhadap
penderita HIV/AIDS di Puskesmas Silo 1. Diskusi: diperlukan peningkatan dukungan keluarga agar
pengetahuan keluarga yang telah mendapatkan psychoeducation therapy dapat berjalan dengan baik dan
meningkatkan kualitas hidup penderita HIV/AIDS.