HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN KEJADIAN STROKE BERULANG DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO

Latar Belakang: Stroke berulang masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius,
dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Salah satu faktor utama yang
memengaruhi risiko kekambuhan adalah kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat
pasca-stroke. Meskipun terapi farmakologis terbukti efektif dalam pencegahan
kekambuhan, tingkat kepatuhan pasien sering kali rendah, yang dapat meningkatkan
risiko stroke berulang dan memperburuk prognosis.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kejadian
stroke berulang di Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan
potong lintang (cross-sectional). Populasi penelitian terdiri dari 100 pasien stroke yang
menjalani rawat inap dan rawat jalan, dengan sampel sebanyak 33 pasien yang dipilih
secara purposive. Data kepatuhan diperoleh melalui kuesioner Medication Adherence
Rating Scale (MARS), sedangkan data kejadian stroke berulang dikumpulkan melalui
rekam medis.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat
dengan kejadian stroke berulang. Pasien dengan kepatuhan tinggi menunjukkan risiko
stroke berulang yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan pasien dengan
kepatuhan rendah. Faktor-faktor seperti dukungan keluarga dan pemahaman terhadap
pentingnya terapi jangka panjang berperan dalam meningkatkan kepatuhan.
Kesimpulan: Kepatuhan minum obat merupakan faktor penting dalam pencegahan
stroke berulang. Edukasi berkelanjutan dan dukungan sosial terbukti berperan dalam
meningkatkan kepatuhan pasien, sehingga dapat menurunkan angka kekambuhan dan
meningkatkan kualitas hidup pasca-stroke.