PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TEKNIK EDUKASI TERHADAP PENURUNAN FASE KEHILANGAN PADA PASIEN ABORTUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI

Latar Belakang: Abortus merupakan penghentian kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 22 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram. Pasien abortus sering mengalami fase kehilangan yang terdiri dari
penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, hingga penerimaan. Salah satu intervensi untuk
menurunkan fase kehilangan adalah dengan komunikasi terapeutik dengan teknik edukasi. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis pengaruh komunikasi terapeutik dengan teknik edukasi terhadap
penurunan fase kehilangan pada pasien abortus di RS PKU Muhammadiyah Rogojampi.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretestposttest.
Sampel berjumlah 32 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang
digunakan berupa kuesioner skala Likert yang menilai fase kehilangan berdasarkan teori Kübler-Ross. Data
dianalisis menggunakan uji Paired Sample T-Test.
Hasil: Fase kehilangan sebelum diberikan intervensi komunikasi terapeutik dengan teknik edukasi
diperoleh mean 10.34 atau fase peyangkalan (denial) setelah intervensi diperoleh nilai mean 5.34 atau pada
fase depresi (depression).
Analisis: Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
komunikasi terapeutik dengan teknik edukasi dapat menurunkan fase kehilangan dari denial ke fase
depression.
Discus: Komunikasi terapeutik dapat digunakan oleh bidan atau perawat di ruang VK (bersalin) RS PKU
Muhammadiyah Rogojampi untuk menurunkan fase kehilangan dari fase denial ke fase depression.