PERBANDINGAN DARAH RUSAK DAN DARAH KADALUARSA PMI DALAM PEMBUATAN AGARDARAH UNTUK IDENTIFIKASI BAKTERI ALFA HEMOLISA

Latar Belakang: Media BAP biasanya digunakan sebagai media pertumbuhan
bakteri yang bisa mengklasifikasi bakteri berdasarkan kemampuannya melisiskan
sel darah merah pada darah manusia. Media BAP pada umumnya menggunakan
darah manusia segar tetapi karena banyaknya darah PMI yang rusak dan kadaluarsa
maka darah tersebut bisa di jadikan opsi sebagai darah pengganti untuk pembuatan
media BAP. Keberadaan Streptococcus mutans sebagai bakteri utama penyebab
karies gigi yang mampu menghasilkan asam sehingga penting untuk dianalisis
pertumbuhannya pada media alternatif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans pada media darah rusak dan kadaluarsa.
Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
menggunakan desain experimental. Penelitian menggunakan 6 kali pengulangan
pada media BAP kontrol positif, kontrol negatif, media rusak dan media kadaluarsa.
Hasil: Jika di lihat hasil dari media darah rusak dan media darah kadaluarsa belum
setara dengan media kontrol positif untuk pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans. Pada media kontrol positif didapatkan total 79 koloni, pada media darah
rusak diperoleh 33 koloni dan pada media darah kadaluarsa diperoleh 20
koloni.Hasil ini menunjukan media alternatif tersebut belum mampu mendukung
pertumbuhan koloni Streptococcus mutans sebaik media kontrol positif.
Kesimpulan: Media darah rusak dan media darah kadaluarsa memilikimpotensi
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.