HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 48-60 BULAN di RA AL-MUARIF AL-MUBAROK

Latar belakang: Status gizi menggambarkan keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dan kebutuhan tubuh untuk menjalankan fungsi metabolisme. Setiap individu membutuhkan jumlah gizi yang berbeda, mendapat pengaruh dari faktor usia, jenis kelamin, aktivitas, serta berat badan. Status gizi yang tidak seimbang dapat memengaruhi perkembangan motorik kasar, yang meliputi keterampilan gerak menggunakan otot besar seperti berlari, melompat, atau memanjat. Gangguan pada aspek ini akan menghambat kemampuan anak dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Berdasarkan data Riskesdas 2022, angka masalah gizi di Kabupaten Jember mencapai 34,9%, yang menunjukkan masih tingginya permasalahan gizi di wilayah tersebut.
Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan dalam rangka mengidentifikasi Hubungan status gizi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 48-60 bulan di RA Al-Mu’arif Al-Mubarok.
Metode: Penelitian ini mempergunakan rancangan cross-sectional dengan pendekatan korelasional. Subjek penelitian adalah seluruh anak usia 48–60 bulan di RA Al-Mu’arif Al-Mubarok yang diambil dengan teknik total sampling. Status gizi diukur dengan antropometri, sedangkan perkembangan motorik kasar dinilai menggunakan Denver II. Analisis data dilaksanakan dengan uji Spearman Rho.
Hasil: Hasil uji statistik mengindikasikan nilai ρ < 0,001 (p < 0,05), yang artinya terdapat korelasi pada status gizi terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia 48-60 bulan di RA Al-Muarif Al-Mubarok.
Kesimpulan: Ditemukan korelasi antara hubungan antara perkembangan motorik kasar pada anak usia 48-60 bulan di RA Al-Muarif Al-Muabrok
Saran: Orang tua diharapkan lebih memperhatikan pemenuhan gizi seimbang serta memberikan stimulasi aktivitas fisik yang mendukung keterampilan motorik kasar anak.