HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SWAMEDIKASI PENANGANAN PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA UNIVERSITAS dr. SOEBANDI

Latar Belakang : Penyakit maag merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi pada kalangan remaja maupun orang dewasa ditandai dengan meningkatnya produksi asam lambung. Maag termasuk jenis gangguan yang dapat diatasi melalui swamedikasi. Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi penanganan penyakit maag pada mahasiswa Universitas dr. Soebandi.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi penanganan penyakit maag pada mahasiswa Universitas dr. Soebandi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dan desain studi cross sectional menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui link google form dengan jumlah 91 sampel. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan microsoft excel dan dimasukkan kedalam aplikasi SPSS dengan menggunakan metode rank spearman, sehingga data yang akan ditampilkan nantinya dapat menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi.
Hasil : Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa sebanyak 52% mahasiwa tingkat pengetahuan yang tinggi, sedangkan 32% tingkat pengetahuan sedang, dan 7% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Dan sebagian besar mahasiswa (55%) memiliki perilaku baik, Sedangkan mahasiswa yang memiliki perilaku cukup (29%), dan kurang (7%). Hasil uji analisis statistik korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,109 dan nilai signifikansi (p-value) 0,305, dengan p-value yang lebih besar dari 0,01 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas dr. Soebandi mengenai penyakit maag dan perilaku swamedikasi yang mereka lakukan.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi penanganan penyakit maag pada mahasiswa Universitas dr. Soebandi.