ETNOMEDISIN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT PADA MASYARAKAT DESA SENDURO DI KECAMATAN SENDURO

Latar Belakang: Etnomedisin merupakan salah satu bentuk pengetahuan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun dan berperan penting dalam pengobatan tradisional. Di Dusun Tempuran, Desa Senduro, pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat masih dilakukan, namun berisiko punah karena tidak terdokumentasi secara ilmiah dan terkikis oleh modernisasi.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai jenis tumbuhan berkhasiat obat, manfaat, cara pengolahan, cara pemakaian, dan aturan pakai tumbuhan untuk berbagai keluhan penyakit di Dusun Tempuran.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, melibatkan 89 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling.
Hasil: Hasil penelitian menemukan 17 jenis tumbuhan obat tradisional, dengan daun jarum tujuh bilah yang paling sering digunakan. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan meliputi biji, buah, bunga, batang, dan umbi, namun daun paling dominan (76%). Pengolahan umumnya dilakukan dengan merebus (58%), meski ada juga yang ditumbuk, ditempelkan, diteteskan, dikukus, atau digunakan langsung. Cara pemakaian paling umum adalah diminum (68%), dan aturan pakai terbanyak adalah 2 kali sehari (57%).
Kesimpulan: Terdapat 17 jenis tanaman obat yang digunakan masyarakat, dengan daun sebagai bagian paling banyak digunakan (76%). Pengolahan terbanyak dilakukan dengan direbus (58%) dan pemakaian utama adalah diminum (68%), umumnya dengan aturan dua kali sehari (57%).