STUDI KASUS EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA DENGAN SOFRATULLE DALAM PENCEGAHAN INFEKSI PADA PASIEN POST OPERASI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

Kamila, Nuurul Qulbi (2025) STUDI KASUS EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA DENGAN SOFRATULLE DALAM PENCEGAHAN INFEKSI PADA PASIEN POST OPERASI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER. Technical Report. Perpustakaan Universitas dr. SOEBANDI, Jember.

[thumbnail of Abstrak Nuurul.pdf] Text
Abstrak Nuurul.pdf

Download (311kB)

Abstract

Latar Belakang: Luka merupakan kerusakan atau gangguan kontinuitas jaringan tubuh yang dapat terjadi akibat trauma, pembedahan, atau kondisi medis tertentu. Salah satu komplikasi luka yang paling sering terjadi adalah infeksi. Infeksi luka terjadi ketika mikroorganisme patogen, seperti bakteri, masuk ke dalam jaringan luka dan imunitas tubuh tidak mampu melawan. Hal ini memicu respon inflamasi yang berlebihan, ditandai dengan vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler, infiltrasi leukosit, serta produksi eksudat purulen yang menghambat proses penyembuhan. Jika infeksi tidak segera ditangani, maka fase penyembuhan luka, terutama fase inflamasi dan proliferasi, akan terganggu.World Health Organizer menyatakan angka kejadian infeksi luka operasi di dunia sebesar 5-34%. Jika kondisi ini tidak segera ditangani dan tidak ada perbaikan, hal ini akan berdampak pada proses penyembuhan luka. Tujuan: Mengevaluasi efektivitas perawatan luka dengan sufratulle dalam pencegahan infeksi pada pasien post operasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus pada dua pasien post operasi di Ruang Mawar RSD dr. Soebandi Jember. Intervensi berupa perawatan luka dengan pemberian sofratulle yang dilakukan oleh petugas RSUD dr. Soebandi. Evaluasi dilakukan melalui lembar observasi selama 3 hari. Hasil: Hasil pada Tn. M, ditemukan bahwa luka jahitan mengalami komplikasi berupa terbukanya kembali luka (dehisensi), disertai peningkatan nyeri, keluarnya pus (nanah), dan bau tidak sedap dari area luka. Sementara itu, pada Tn. R, luka jahitan tampak rapi, kemerahan telah menghilang, tidak ditemukan bengkak atau eksudat purulen, dan kulit menunjukkan proses penyembuhan yang baik dengan tanda-tanda penyatuan jaringan (epitelisasi). Kesimpulan: Terdapat perbedaan hasil dari ke dua pasien. Pada Tn. R terjadi peningkatan tanda gejala infeksi pada luka operasi laparotomy, sedangkan pada Tn. M menunjukkan penurunan tanda gejala infeksi. Diskusi: Diharapkan pihak rumah sakit dapat mengembangkan dan memperbarui standar operasional prosedur (SOP) perawatan luka post operasi dengan mempertimbangkan efektivitas penggunaan sofratulle, khususnya pada kasus dengan infeksi luka berat. Selain itu, perawat diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam pemilihan dan penerapan balutan sofratulle secara tepat, disesuaikan dengan kondisi luka dan tingkat keparahan infeksi

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id
Date Deposited: 17 Oct 2025 07:56
Last Modified: 17 Oct 2025 07:56
URI: http://repo.uds.ac.id/id/eprint/2513

Actions (login required)

View Item
View Item