EFEKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK ETANOL RAMBUT JAGUNG (Zea mays L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT

Latar Belakang : Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang menimbulkan ketidaknyamanan, yang bisa jadi tanda adanya peradangan, infeksi bakteri, atau kejang otot. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat analgesik alternatif adalah rambut jagung (Zea mays L.). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui efektivitas analgesik ekstrak etanol rambut jagung (Zea mays L.) dan mentukan dosis yang paling efektif pada mencit yang diinduksi asam asetat.
Metode : Desain penelitiannya adalah eksperimental laboratorium dengan menguji efektivitas analgesik EERJ menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Ada 25 mencit dibagi menjadi 5 kelompok: kontrol negatif (CMC Na), kontrol positif (paracetamol 65 mg/KgBB), dan tiga kelompok perlakuan EERJ dengan dosis 125, 250, dan 500 mg/KgBB. Mencit diberi induksi nyeri dengan asam asetat 1%, diamati geliatnya tiap 5 menit selama 1 jam, lalu dihitung persen proteksinya dan dianalisis pakai SPSS dengan uji ANOVA dan posthoc LSD.
Hasil : Rata-rata geliat pada K- 121,2, K+ 52,4, dan perlakuan EERJ P1, P2, P3 berturut-turut 79,2, 65,4, dan 51,6. Uji ANOVA <0,001 menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok. Uji LSD menunjukkan dosis EERJ 500 mg/KgBB (P3) paling efektif dengan signifikansi 0,874 dan proteksi 57,43%, tidak berbeda signifikan dari kontrol positif (paracetamol, proteksi 56,77%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa EERJ terbukti mengandung berbagai metabolit sekunder. EERJ memiliki potensi sebagai analgesik sebanding dengan paracetamol dan dosis yang efektif yaitu 500 mg/KgBB