PEMBERIAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS CVA INFARK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI PAVILIUN TERATAI RSUD dr. H. KOESNADI BONDOWOSO

Latar Belakang: Stroke iskemik atau Cerebrovascular Accident (CVA) infark merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian, ditandai dengan terhambatnya aliran darah ke otak sehingga menimbulkan gangguan mobilitas seperti hemiparesis dan hemiplegia. Beban penyakit ini terus meningkat, baik secara global maupun di Indonesia, dengan prevalensi dan angka kematian yang tinggi. Rehabilitasi dini melalui latihan rentang gerak (Range of Motion/ROM) menjadi intervensi penting untuk mencegah komplikasi, mempertahankan fleksibilitas sendi, dan meningkatkan fungsi motorik. Namun, penelitian terdahulu masih terbatas pada manfaat umum terapi ROM tanpa menekankan aspek waktu dan frekuensi pemberian yang paling efektif. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan kajian lebih lanjut untuk menentukan strategi optimal dalam pemberian terapi ROM pada pasien stroke. Tujuan: Untuk mengetahui pemberian terapi range of motion (ROM) pada pasien dengan diagnosa medis CVA Infark dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Paviliun Teratai RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso. Metode: Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis dan telaah rekam medis. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil: Evaluasi hasil menunjukkan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik pada pasien dapat teratasi sebagian setelah dua hari intervensi. Kesimpulan: Terapi ROM berpotensi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan fungsi motorik pada pasien stroke iskemik. Temuan ini menekankan pentingnya rehabilitasi dini dan menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan waktu dan frekuensi optimal pemberian intervensi ROM dalam praktik klinis.