PENGARUH LATIHAN AKTIVITAS GERAK ROM DI BED PADA PASIEN STROKE DENGAN HEMIPARASE DALAM MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DI RUANG RAWAT INAP RAUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

Latar Belakang: Stroke merupakan salah satu gangguan sistem saraf yang memerlukan penanganan segera. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, stroke dapat menyebabkan gangguan sensorik, motorik, hingga kematian. Stroke terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak yang mengakibatkan kerusakan fungsi otak secara lokal maupun sistemik, dan berlangsung secara mendadak. Salah satu masalah umum yang timbul pada pasien stroke adalah gangguan mobilitas, di mana penderita mengalami kesulitan dalam bergerak atau berjalan karena melemahnya kekuatan otot dan terganggunya keseimbangan tubuh, kondisi ini disebut imobilisasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus terhadap dua pasien stroke pada hari pertama perawatan. Intervensi yang diberikan berupa latihan gerak Range of Motion (ROM) di tempat tidur sebanyak dua kali sehari dengan durasi delapan menit per sesi. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah lembar observasi kekuatan otot. Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan gerak ROM di tempat tidur terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparesis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot pada kedua pasien setelah dilakukan intervensi latihan ROM selama tiga hari. Kesimpulan: Latihan gerak ROM di tempat tidur yang dilakukan dua kali sehari selama tiga hari menunjukkan pengaruh positif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke hemiparesis. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, khususnya dalam pelaksanaan terapi ROM sebagai bagian dari intervensi rehabilitatif pada pasien stroke selama masa perawatan di rumah sakit.