IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK METANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia rotunda) MENGGUNAKAN METODE KLT-DENSITOMETRI

Latar belakang : Indonesia kaya akan tanaman obat tradisional, salah satunya adalah Temu Kunci (Boesenbergia rotunda), yang dikenal memiliki berbagai senyawa bioaktif. Flavonoid adalah salah satu senyawa penting yang banyak ditemukan dalam rimpangnya dan memiliki potensi besar di bidang kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak metanol rimpang temu kunci menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang dilengkapi dengan analisis densitometri.
Metode : Rimpang temu kunci dikeringkan dan diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Hasil ekstraksi diuji menggunakan KLT-Densitometri dengan silika gel F254 sebagai fase diam dan pelarut toluena:etil asetat:asam asetat glasial (6:4:0,5) sebagai fase gerak. Kuantifikasi dilakukan dengan membandingkan hasil sampel terhadap standar kuersetin.
Hasil : Dari hasil KLT-Densitometri diperoleh nilai Rf yang menunjukkan kemiripan antara senyawa dalam ekstrak dengan standar kuersetin. Kadar flavonoid yang terkandung dalam ekstrak metanol temu kunci sebesar 0,00633 mg/mg dengan standar deviasi 0,1222, serta koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9868, menunjukkan linearitas metode yang baik.
Diskusi : Meskipun kadar flavonoid dalam ekstrak relatif kecil, metode KLT-Densitometri terbukti efektif dalam mendeteksi dan mengukur kandungan tersebut secara spesifik. Hasil ini membuka peluang lebih luas bagi pengembangan bahan baku fitofarmaka yang bernilai tinggi.
Kata kunci : Temu kunci, Boesenbergia rotunda, flavonoid, KLT-Densitometri, kuersetin, ekstrak metanol.