STUDI KASUS: PEMBERIAN RELAKSASI NAFAS DALAM DAN POSISI SEMI FOWLER 30º PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DI UGD RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia dengan prevalensi yang
terus meningkat setiap tahunnya. Gangguan ini menyebabkan penurunan fungsi
paru dan kesulitan bernapas yang signifikan, sehingga memerlukan
penatalaksanaan efektif untuk memperbaiki oksigenasi pasien. Salah satu
intervensi nonfarmakologis yang terbukti membantu adalah relaksasi napas dalam
dan posisi semi fowler 30º, yang dapat meningkatkan ekspansi alveolus serta
memperbaiki ventilasi paru pada pasien PPOK. Tujuan : Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Dan Posisi Semi Fowler 30º
Pada Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di UGD RSUD dr.
Haryoto Lumajang. Metode : Desain penelitian yang digunakan yakni Evidance
Based Practice (EBP) dengan studi kasus yang menggunakan satu orang
responden untuk diberikan perlakuan atau intervensi. Hasil : Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa setelah dilakukan terapi relaksasi napas dalam dan posisi
semi fowler 30º selama 5 menit, pasien Tn. J tampak lebih tenang, kooperatif, dan
mengalami perbaikan dengan frekuensi napas 22 kali per menit. Intervensi ini
terbukti membantu meningkatkan ventilasi paru, memperbaiki pertukaran gas,
serta menurunkan tanda-tanda sesak napas pada pasien dengan gangguan
oksigenasi. Kesimpulan : Terapi relaksasi nafas dalam dan posisi semi fowler 30º
efektif dalam meningkatkan oksigenasi, menurunkan frekuensi napas, serta
membantu pasien merasa lebih tenang dan nyaman.