ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA Ny. E DENGAN DIMENSIA MENGGUNAKAN TERAPI SENAM OTAK DI WISMA MAWAR UPT PSTW BONDOWOSO

Pendahuluan : Penurunan fungsi kognitif merupakan kondisi berkurangnya kemampuan otak dalam mengingat, berpikir, berkonsentrasi, memahami, serta mengambil keputusan. Terapi senam otak merupakan latihan berbasis gerakan tubuh sederhana yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Senam otak dapat meningkatkan daya ingat (fungsi kognitif) pada lansia. Tujuan: Menganalisis bagaimana Pengaruh Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Fungsi Kognitif Pada Ny. E Dengan Dimensia Menggunakan Terapi Senam Otak Di Wisma Mawar Upt Pstw Bondowoso. Metode: Desain studi kasus menggunakan asuhan keperawatan. Sampel studi kasus ini menggunakan 1 pasien yang nantinya akan diberi penerapan latihan terapi senam otak yang memiliki penurunan fungsi kognitif berdasarkan hasil assessment Mine mental stase examination (MMSE). Hasil : Berdasarkan hasil implmentasi pada Ny. E dengan terapi senam otak dilakukan selama 5 hari. Hasil awal sebelum diberikan penerapan terapi senam otak didapatkan Analisa hasil skor MMSE 18 yang mengindikasi gangguan fungsi kognitif sedang. Pada hasil setelah diberikan penerapan Terapi senam otak didapatkan Analisa hasil skor MMSE 25 menunjukkan peningkatan sighnifikan dalam fungsi kognitif. Diskusi : Berdasarkan hasil observasi, terapi senam otak memberikan pengaruh positif terhadap perbaikan fungsi kognitif pada lansia dengan demensia. Terapi ini terbukti mampu merangsang kerja otak melalui gerakan yang terkoordinasi, sehingga memperkuat konektivitas antar bagian otak yang berperan dalam proses kognitif. Efektivitas terapi ini terlihat pada peningkatan kemampuan kognitif Ny. E, yang ditunjukkan melalui hasil pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE) yang mencakup aspek orientasi, registrasi , atensi dan kalkulasi, kemampuan mengingat kembali, serta kemampuan bahasa.