PEMBERIAN TERAPI MEDITASI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA TRAUMA TUMPUL ABDOMEN TERHADAP PENURUNAN NYERI DI RUANG IGD RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Latar Belakang: Trauma tumpul abdomen merupakan penyebab kematian ketiga
akibat trauma setelah cedera kepala dan dada, dengan risiko perdarahan
intraabdomen yang dapat berujung pada syok hipovolemik. Selain manajemen
medis, intervensi nonfarmakologis seperti meditasi berpotensi membantu
mengurangi nyeri dan kecemasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh pemberian terapi meditasi terhadap tingkat nyeri pada pasien dengan
trauma tumpul abdomen di IGD RSD dr. Soebandi Jember. Metode: Penelitian ini
menggunakan rancangan studi kasus pada satu pasien laki-laki usia 22 tahun dengan
diagnosis medis trauma tumpul abdomen akibat kecelakaan lalu lintas. Intervensi
berupa terapi meditasi dilakukan satu kali selama 15 menit dalam posisi nyaman
dengan fokus pada pernapasan. Skala nyeri diukur sebelum dan sesudah intervensi
menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Data dianalisis secara deskriptif
dengan membandingkan kondisi pra dan pasca intervensi. Hasil: Sebelum
intervensi, pasien melaporkan nyeri perut kiri atas dengan skala 5 (nyeri sedang).
Setelah dilakukan terapi meditasi, skala nyeri menurun menjadi 4. Pasien
melaporkan merasa lebih rileks, tenang, dan mampu mengalihkan perhatian dari
nyeri. Temuan ini menunjukkan adanya penurunan intensitas nyeri dan perbaikan
kenyamanan pasien meskipun intervensi dilakukan dalam satu sesi singkat.
Kesimpulan: Pemberian terapi meditasi pada pasien trauma tumpul abdomen
terbukti membantu mengurangi nyeri melalui mekanisme relaksasi, penurunan
aktivitas sistem saraf simpatis, dan peningkatan aktivitas system parasimpatis. Hasil
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa meditasi efektif
dalam menurunkan nyeri dan kecemasan pada pasien dengan kondisi akut. Meditasi
dapat menjadi intervensi komplementer yang aman, mudah, dan tanpa efek samping
untuk mendukung asuhan keperawatan pada pasien trauma.