PENGARUH PEMBERIAN SLOW DEEP BREATHING TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PPOK(PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK ) DI RUANG KENANGA RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

Pendahuluan : Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK penyakit kronis saluran napas yang
ditandai dengan hambatan aliran udara khususnya udara ekspirasi dan bersifat progresif lambat
(semakin lama semakin memburuk. kemudian dikatakan sebagai PPOK jika pernah mengalami
sesak napas disertai batuk berdahak terutama bertambah ketika beraktifitas.Tujuan: Mengetahui
pengaruh pemberian Slow Deep Breathing terhadap SpO2 pada responden dengan PPOK di
Ruang Kenangan RSUD dr.Haryoto Lumajang. Metode: Karya tulis ilmiah ini menggunakan
case study dengan pendekatan proses asuhaan keperawatan padaa 2 responden dengan PPOK,
yang memiliki diagnosa keperawatan pola napas tidak efektif. Instrumen penelitian berupa
lembar observasi dan SOP Slow Deep Breathing. Hasil : Pada Tn. M hari pertama sampai hari
ketiga terdapat peninngkatan SpO2 dari nilai SpO2 89 % sampai 93% dengan total peningkatan
dalam tiga hari yaitu sebesar 4%. Sedangkan Tn. B terdapat peningkatan SpO2 dari nilai SpO2
91% sampai 94% dengan total peningkatan dalam tiga hari yaitu sebesar 3%. Diskusi : Slow
Deep Breathing pada responden dengan PPOK mampu meningkatkan nilai SpO2 karena pada
posisi tersebut dapat mempengaruhi kekuatan otot inspirasi dan meningkatkan fungsi paru
sehingga mengurangi dispnea dan meningkatkan SpO2. Pasien dengan PPOK dapat
menggunakan Slow Deep Breathing apabila terjadi penurunan SpO2 karena Slow Deep
Breathing merupakan sebuah terapi pendamping untuk memaksimalkan terapi farmakologi
sehingga proses kesehatan yang membaik akan lebih meningkat