ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE (COC) PADA Ny. Z USIA 21 TAHUN G1P0A0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAMBE

Continuity of Care merupakan salah satu bentuk asuhan kebidanan yang
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan berkelanjutan kepada ibu dan bayi,
dimulai sejak masa kehamilan sampai dengan Keluarga Berencana (KB), sebagai
upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)dan Angka Kematian Bayi
(AKB) (Ratna Ningrum, R., & Listiyaningsih, M. D. 2024). Asuhan kebidanan
berkelanjutan meliputi perawatan dari masa kehamilan, proses persalinan, masa
nifas, perawatan bayi baru lahir, hingga pemilihan alat kontrasepsi (Purwanti et
al., 2024). Di Indonesia, AKI masih tergolong tinggi dan belum mencapai target
nasional. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2019, angka kematian ibu tercatat sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara itu, angka kematian bayi (AKB) telah berhasil ditekan hingga di bawah
target SDGs, yaitu mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup. Komplikasi persalinan
menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu dan bayi. Kondisi ini dapat
mengancam keselamatan ibu dan janin, yang disebabkan oleh gangguan atau
kegagalan proses persalinan. Beberapa penyebab umum kematian ibu meliputi
perdarahan pasca persalinan, preeklamsia, infeksi, komplikasi kehamilan, aborsi,
hipertensi selama kehamilan, dan persalinan lama. Sementara pada bayi,
komplikasi yang sering terjadi adalah kelahiran prematur, asfiksia, dan cacat
bawaan (Depkes RI, 2019). Di Kabupaten Jember, cakupan persalinan yang
ditangani oleh tenaga kesehatan mencapai 94,04% (Dinkes Jember, 2020). Untuk
menekan angka kematian ibu dan bayi, dilakukan dengan berbagai cara, seperti
skrining dengan KSPR, pemberian vaksinasi TT, distribusi tablet zat besi (FE),
pendampingan untuk ibu hamil dengan risiko tinggi, rujukan dini yang terencana,
serta pelaksanaan kelas ibu hamil (Dinkes Jember, 2020).