PENERAPAN TEKNIK BALLOON BLOWING UNTUK MENINGKATKAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK) DI RUANG KENANGA DI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

Pendahuluan : Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan suatu penyakit yang
ditandai oleh terjadinya obstruktif atau hambatan aliran udara di saluran pernapasan
sehingga dapat mengakibatkan PaO2 menjadi rendah dan PaCO2 semakin tinggi didalam
tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan metabolisme jaringan yang dapat
mengakibatkan pemenuhan tidur tersebut menjadi terganggu. Tujuan: Un t u k
me n g e t a h u i Penerapan Balloon Blowing Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen
Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di Ruang Kenanga RSUD
Dr.Haryoto Lumajang. Metode: Karya tulis ilmiah ini menggunakan case study dengan
pendekatan proses asuhaan keperawatan padaa 2 responden dengan PPOK, yang memiliki
diagnosa keperawatan pola napas tidak efektif. Instrumen penelitian berupa lembar
observasi dan SOP Ballon Blowing. Hasil : Pada Tn. SU hari pertama sampai hari ketiga
terdapat peninngkatan SpO2 dari nilai SpO2 91 % sampai 96% dengan total peningkatan
dalam tiga hari yaitu sebesar 4%. Sedangkan Tn. B peningkatan SpO2 dari nilai SpO2
91% sampai 96% dengan total peningkatan dalam tiga hari yaitu sebesar 3%. Diskusi
Menurut opini peneliti, terapi obat bukan satu satunya terapi yang dipilih, tetapi
diperlukan sebuah terapi pendamping untuk memaksimalkan terapi non-farmakologi
sehingga proses kesehatan membaik akan lebih menigkat. Terapi balloon blowing ini
tidak dimaksudkan untuk mengganti terapi obat yang selama ini digunakan penderita,
tetapi dapat membantu untuk meningkatkan kadar SPO2 sehingga dari tindakan
pemberian posisi yang efektif pada penderita sesak nafas adalah untuk menurunkan
kebutuhan oksigen dan ekspansi paru yang maksimal, serta mempertahankan
kenyamanan.