EVALUASI PELAYANAN SWAMEDIKASI DI APOTEK KECAMATAN PATRANG, KABUPATEN JEMBER

Pelayanan kefarmasian yang biasanya dilakukan di apotek adalah
swamedikasi. Swamedikasi merupakan penggunaan obat yang dikonsumsi oleh
masyarakat untuk mengobati sakit ringan tanpa mendapat arahan dari dokter atau
tenaga kesehatan. Alasan masyarakat melakukan swamedikasi karena
menganggap penyakit ringan, harga obat terjangkau dan obat mudah diperoleh.
Dampak dari kesalahan swamedikasi adalah dapat membahayakan kesehatan
apabila obatnya tidak sesuai, pemborosan dalam penggunaan biaya. Pelayanan
swamedikasi di Jember dari hasil dari studi pendahuluan sebesar 72,6%. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan swamedikasi oleh
Apoteker di apotek di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Penelitian
deskriptif dengan rancangan observasional (non-eksperimen) dengan pendekatan
cross sectional. Pada penelitian ini menggunakan metode sampling yaitu total
sampling. Didapatkan 23 sampel apotek di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2022. Instrumen yang digunakan untuk
pengambilan data adalah kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas.
Berdasarkan indikator yang diteliti terdiri dari 12 apotek yang melakukan PIO
(52,2%) termasuk kategori baik, pelayanan konseling dilakukan 14 apotek (60,9%)
termasuk kategori cukup, pelayanan kefarmasian di rumah (homecare) (60,9%)
kategori cukup, kegiatan PTO sebanyak 17 apotek dengan presentase 73,9% yang
termasuk kategori cukup dan kegiatan MESO dengan presentase sebesar 47,8%
termasuk kategori cukup. Secara umum, pengkategorian pelayanan swamedikasi
di Apotek Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember sebesar (78,3%) yang termasuk
kedalam kategori cukup. Apoteker juga disarankan untuk meningkatkan
pelayanan yang konsisten dalam memberikan pelayanan khususnya pelayanan
swamedikasi