PENGARUH VARIASI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK GEL DEODOROAN EKTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L) Less.)

Latar Belakang: Deodoran adalah bahan yang dapat digunakan untuk
mengurangi bau badan dan juga manghambat aktivitas bakteri. Deodoran yang
mengandung alkohol dapat memicu perubahan warna ketiak menjadi gelap,
sehingga diperlukan adanya deodoran dengan bahan alam, daun beluntas memiliki
aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus epidermis. Sediaan deodoran
dipengaruhi oleh komposisi yang digunakan, gelling agent merupakan bagian
yang berpengaruh terhadap kualitas fisik sediaan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui variasi gelling agent terhadap sifat fisik gel deodoran ekstrak daun
beluntas (Pluchea indica (L) Less).
Metode: Laboratory experiment, populasi dan sampel yaitu gelling agent
carbopol, HPMC dan CMC Na. Metode ektraksi maserasi dengan pelarut etanol
96%. Evaluasi meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan
viskositas. Dan dilanjut dengan aplikasi SPSS (Statistical Product Service
Solution).
Hasil Penelitian: Hasil uji organoleptis menunjukkan bahwa ketiga formula tidak
memiliki perbedaan baik dari bentuk, bau dan warna. Uji homogenitas dari ketiga
formula dinyatakan homogen. Hasil uji anova pH, daya sebar dan viskositas dari
ketiga formula secara berurut ((0,073 (p>0,05), 0,359 (P>0,05), 0,193 (P>0,05))
dapat diartikan dari ketiga formula tidak memiliki perbedaan yang bermakna.
Kesimpulan: variasi Gelling agent carbopol, HPMC dan CMC-Na memenuhi
persyaratan dan tidak berpengaruh terhadap sifat fisik gel deodoran ekstrak daun
beluntas.