HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KEJADIAN BURNOUT SYNDROME PADA PERAWAT RUMAH SAKIT

Perawat dalam melakukan pekerjaan sehari – hari sangat rentan
mengalami burnout syndrome. Dampak burnout yang terjadi yaitu menurunnya
kinerja dan kualitas pelayanan, salah satu penelitian di Indonesia, menyatakan dari
30 perawat didapatkan hasil 18 responden yang memiliki beban kerja berat, 13
diantaranya memiliki burnout kategori berat (72.2%) dan 5 burnout kategori
ringan (27.8%). Diketahui seseorang yang memiliki beban kerja berat maka akan
memiliki burnout kategori berat, 13 kali lebih besar dari pada seseorang yang
memiliki beban kerja ringan. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan
beban kerja dengan kejadian burnout syndrome pada perawat rumah sakit. Desain
penelitian menggunakan literature review dengan pencarian database
menggunakan ProQuest, Portal Garuda, ScienceDirect dan google scholar tahun
2018-2022, didapat enam artikel yang sesuai melalui analisis tujuan, kriteria
inklusi, eksklusi dan hasil dari setiap artikel. Artikel dianalisis menggunakan
metode PEOS (Population/Problem, Exposure, Outcome dan Study design). Hasil
review enam artikel diperoleh mayoritas responden menunjukkan beban kerja
dalam kategori berat, sedangkan perawat yang mengalami burnout mayoritas
responden mengalami burnout syndrome kategori sedang dan seluruh artikel
memiliki nilai p-value ˂ ɑ (0,05) artinya ada hubungan beban kerja dengan
burnout syndrome pada perawat rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, bahwa burnout juga dapat berkaitan dengan kinerja perawat dalam
melakukan perawatan, maka untuk menurunkan burnout syndrome disarankan
perawat agar dapat mengelola psikologisnya, lalu untuk pihak manajemen rumah
sakit agar lebih memperhatikan beban kerja perawat, adanay penambahan perawat
dan menyarankan para perawat untuk berekreasi agar mengurangi stres akibat
beban kerja di rumah sakit yang dapat mengakibatkan burnout .