STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DM TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang disebabkan karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya. Penyakit diabetes melitus menjadi salah satu masalah
penyakit yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia
ketepatan penggunaan obat menurut hasil dari data rekam medis 40 pasien di salah
satu rumah sakit yang memenuhi kriteria kerasionalan berupa tepat indikasi
sebanyak 100%, tepat dosis 59,18%, dan tepat pasien 4,42% sehingga perlu
dilakukan evaluasi dan monitoring ketepatan penggunaan obat dirumah sakit.
Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan obat
antidiabetes pada pasien DM tipe 2 di Instalasi Rawat Inap rumah sakit yang
meliputi tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian studi literature review dengan pencarian menggunakan 3 database
berdasarkan kata kunci tertentu yang kemudian dianalisa dengan metode deskriptif.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin,
jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 paling banyak adalah perempuan
dibandingkan laki-laki. Diabetes melitus tipe 2 mayoritas dialami oleh usia diatas
45 tahun. Menurut penelitian terdahulu, ketepatan indikasi didapatkan tiga artikel
keseluruhan sudah tepat, sedangkan tiga artikel sebagian besar tidak tepat indikasi.
Ketepatan pemilihan obat didapatkan empat artikel keseluruhan sudah tepat obat,
sedangkan dua artikel sebagian besar tidak tepat obat. Ketepatan dosis obat
didapatkan lima artikel keseluruhan sudah tepat dosis, sedangkan hasil dari satu
artikel sebagian besar tidak tepat dosis.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian enam artikel diketahui bahwa tepat
indikasi tiga artikel, tepat obat empat artikel, dan tepat dosis lima artikel.
Discussion: Evaluasi dan monitoring ketepatan penggunaan obat perlu dilakukan
disetiap rumah sakit agar tercapainya keberhasilan terapi.