PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI KULIT BUAH KAKAO Theobroma cacao L . MENGGUNAKAN PELARUT NADES TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Propionibacterium acnes

Latar Belakang : Jerawat adalah radang pada kulit akibat pori-pori kulit
tersumbat sehingga timbul bruntusan dan abses yang meradang pada kulit. Salah
satu bakteri yang terlibat dalam proses terbentuknya jerawat adalah
Propionibacterium acnes. Antibiotik merupakan pengobatan jerawat namun dapat
menimbulkan iritasi dan resistensi. Kulit buah kakao mengandung senyawa
fitokimia berupa katekin jenis flavonoid, theobromine, tanin, dan saponin yang
efektif digunakan sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh waktu ekstraksi kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) menggunakan
pelarut NADES terhadap bakteri Propionibacterium acnes.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental
laboratorium dengan metode ekstraksi Ultrasonic Assisted extraction (UAE)
menggunakan pelarut asam sitrat:glukosa dari sampel kulit buah kakao. Pengujian
aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran dengan tiga macam variasi
waktu ekstraksi yaitu 10, 20, 30 menit dan replikasi sebanyak 5 kali. Analisa
statistik menggunakan Kruskal Wallis dan duncan.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkan rata-rata zona
hambat pada setiap variasi waktu ekstraksi kulit buah kakao. Pada variasi 10
menit memperoleh rata-rata 10,09 mm, variasi 20 menit dengan rata-rata 12,77
mm dan variasi 30 menit terdapat rata-rata 15, 80 mm kontrol positif 22,06 mm.
Sedangkan sampel yang mempunyai zona hambat paling besar yaitu variasi waktu
30 menit. Pada hasil uji skrining fitokimia ekstrak kulit buah kakao mengandung
senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin
Kesimpulan : Semakin tinggi variasi waktu ekstraksi kulit buah kakao maka
semakin tinggi zona hambat pada bakteri Propionibacterium acnes.