HUBUNGAN DURASI LAMA TERDIAGNOSA KANKER DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KEMOTERAPI DI RS DKT JEMBER

Kanker merupakan penyakit tidak menular dan masuk ke dalam salah satu penyakit
yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Pada tahun 2020, penemuan kasus
baru dan kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 396 ribu kasus dengan
jumlah kematian sebanyak 234 ribu jiwa. Seseorang dapat mengalami kecemasan
terhadap kematian yang diakibatkan oleh kanker. Kecemasan merupakan perasaan
khawatir yang berkelanjutan dan disebabkan oleh adanya suatu kejadian yang tidak
menyenangkan. Kecemasan pada penderita kanker tidak hanya muncul pada saat
penegakan diagnosa kanker, namun juga dapat muncul saat penderita kanker
menjalani pengobatan dengan kemoterapi. Penderita kanker akan mengalami
tingkat kecemasan yang berat pada tahun pertama setelah diagnosa. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan durasi lama terdiagnosa kanker dengan
tingkat kecemasan pada pasien kemoterapi di RS DKT Jember. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode pendekatan crosssectional
dengan consecutive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 85
responden. Rata-rata responden telah terdiagnosa kanker dalam kurun waktu 8
bulan dan mengalami tingkat kecemasan dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil
uji statistik menggunakan uji korelasi pearson, diperoleh hasil p-value=0,000 < α
(0,05) dengan nilai r=-0,652, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
durasi lama terdiagnosa kanker dengan tingkat kecemasan pada pasien kemoterapi
di RS DKT Jember. Semakin lama seseorang terdiagnosa kanker, semakin ringan
tingkat kecemasannya.