UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrilhydrazyl)

Latar Belakang : Penyakit degeneratif merupakan salah satu penyebab kematian
terbesar didunia. Hasil Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa tingkat
penyakit degeneratif di Indonesia mencapai 65,7%. Berbagai penyakit dan masalah
kesehatan seperti penyakit rheumatoid, arthritis, alzheimer, kardiovaskular, kanker
dan gangguan neurodegeneratif lainnya yang terjadi di dalam tubuh berhubungan
dengan radikal bebas. Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang
menjadi salah satu penyebab kematian utama. Tanaman sirih merupakan tanaman
lokal yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Pada penelitian ini digunakan metode ekstraksi maserasi dalam
mengekstrak daun sirih hijau. Diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode
DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrilhydrazyl) dan kuersetin sebagai pembanding.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan metode
DPPH sebagai radikal bebas, kuersetin sebagai pembanding, metode ekstraksi
maserasi dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm dan 250 ppm.
Hasil Penelitian : Rendemen ekstrak daun sirih hijau dengan metode maserasi
16,44%. Nilai IC50 kuersetin 15,6366±0,11015 μg/ml, ekstrak etanol daun sirih
hijau dengan metode maserasi 119,5367±1,38551 μg/ml. Nilai IC50 kuersetin
termasuk dalam kategori sangat kuat sedangkan ekstrak etanol daun sirih hijau
termasuk dalam kategori sedang.
Kesimpulan : Nilai IC50 ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L) sebesar
119,5367 μg/ml termasuk dalam kategori sedang.