HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN ASTENOPIA PADA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

Latar Belakang: Astenopia adalah penyakit yang dialami oleh mata karena otot
mata di paksa kerja keras serta menatap objek dengan dekat dan waktu yang lama.
Kualitas tidur merupakan suatu keadaan dimana yang dijalani setiap individu untuk
mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat bangun dari tidurnya. Dari data studi
pendahuluan didapatkan 70% mahasiswa mengalami kejadian astenopia dan 30%
tidak mengalami kejadian astenopia. Tujuan: Menganalisis hubungan kualitas
tidur dengan kejadian astenopia pada mahasiswa ilmu keperawatan tingkat akhir di
Universitas dr. Soebandi Jember. Metode: Penelitian ini menggunakan metode
penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa ilmu keperawatan tingkat akhir di
Universitas dr. Soebandi Jember yaitu sebanyak 179 dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 124
mahasiswa llmu keperawatan tingkat akhir. Penelitian ini dilakukan dengan melihat
kualitas tidur dan kejadian astenopia responden dengan menggunakan kuesioner
PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) dan kuesioner VFI (Visual Fatigue Index).
Analisis data menggunakan uji Spearman’s Rank. Hasil: Kualitas tidur baik
12,90%, kualitas tidur buruk 87,10%. Tidak kejadian astenopia 18,55%, kejadian
astenopia 81,45%. Hasil analisis korelasi didapatkan nilai p-value 0,000 yang
artinya ada hubungan kualitas tidur dengan kejadian astenopia pada mahasiswa
ilmu keperawatan tingkat akhir di Universitas dr. soebandi Jember. Kesimpulan:
Hampir seluruhnya kualitas tidur mahasiswa ilmu keperawatan tingkat akhir buruk
dan hampir seluruhnya mengalami kejadian astenopia. Saran: Dengan demikian
penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi mahasiswa untuk lebih meningkatkan
kualitas tidurnya dan mengenali tanda gejala terjadinya astenopia.