PENGARUH TERAPI MENGGAMBAR UNTUK MENGEKSPRESIKAN PERASAAN PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT MENUR SURABAYA

Latar Belakang : Halusinasi adalah suatu gangguan neurologis yang
berdampak pada persepsi pasien, cara berpikir, bahasa, emosi, serta
perilaku sosialnya (Mahmudah & Solikhah, 2020). Halusinasi
pendengaran merupakan kumpulan reaksi psikotik yang
memengaruhi berbagai aspek fungsi individu (Pardede & Ramadia,
2021) Menurut Jatinandya dan Purwito (2020), penanganan pasien
dengan halusinasi dapat dilakukan melalui pendekatan farmakologis
maupun nonfarmakologis. Salah satu bentuk terapi nonfarmakologi
yang bisa diterapkan adalah terapi menggambar. Terapi
menggambar yaitu bentuk psikoterapi yang menggunakan media seni
sebagai sarana komunikasi. Tujuan : untuk mengetahui apakah
terapi menggambar dapat membantu mengekspresikan perasaan yang
dirasakan pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Rumah Sakit
Menur Surabaya. Metode : teknik analisa data dalam karya tulis ini
adalah menggunakan study kasus dengan 1 responden, dimana
peneliti menelaah asuhan keperawatan pada Ny. E yang mengalami
halusinasi pendengaran. Terapi menggambar dilakukan selama 3
hari berturut - turut dengan durasi 35 menit. Teknik pengumpulan
data melalui wawancara dan observasi dengan memakai format
xi
asuhan keperawatan Jiwa. Hasil : berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, terlihat bahwa setelah menjalani terapi menggambar
pasien dapat mengekspresikan perasaannya. Kesimpulan : dari hasil
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terapi
menggambar efiktif untuk membantu pasien mengekspresikan
perasaan yang dirasakan pada pasien halusinasi pendengaran di
Rumah Sakit Menur Surabaya.