HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA USIA SUBUR DI TPMB “L”

Latar Belakang: Kontrasepsi suntik merupakan metode yang paling banyak digunakan
oleh wanita usia subur karena praktis dan efektif. Namun, penggunaan jangka panjang
sering menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi seperti oligomenore dan
polimenore, yang dapat berdampak pada kesehatan reproduksi dan kenyamanan pengguna.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan crosssectional.
Sampel diambil dengan teknik total sampling, sebanyak 30 responden wanita
usia subur yang menggunakan KB suntik lebih dari satu tahun. Data dikumpulkan melalui
kuesioner dan dokumentasi riwayat menstruasi tiga bulan terakhir. Analisis data dilakukan
secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Sebagian besar
responden menggunakan KB suntik 3 bulan (56,7%) dan mengalami gangguan menstruasi
berupa oligomenore (46,7%) dan polimenore (33,3%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan
nilai p = 0,007, serta koefisien kontingensi 0,496, yang berarti terdapat hubungan
signifikan dengan kekuatan hubungan sedang antara jenis KB suntik dan siklus
menstruasi. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kontrasepsi
suntik dengan siklus menstruasi. KB suntik 3 bulan cenderung lebih sering menyebabkan
gangguan seperti oligomenore dibandingkan KB suntik 1 bulan yang lebih stabil terhadap
siklus menstruasi.