PEMBERIAN EDUKASI ISPA DAN REBUSAN JAHE CAMPUR MADU PADA KELUARGA TN.A DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA ISPA DI DUSUN KRAJAN BARAT DESA JELBUK JEMBER

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit menular yang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir baik secara global maupun nasional. Tingkat kematian lansia masih menjadi permasalahan serius, salah satu faktor utama penurunan sistem imun akibat proses immunosenescence, yaitu melemahnya respon imun humoral maupun seluler seiring bertambahnya usia. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan bersihan jalan nafas tidak efektif pada klien ISPA dengan pemberian edukasi dan rebusan jahe campur madu. Terapi herbal minuman jahe dan madu, yang mengandung senyawa yang bermanfaat sebagai antiseptik, antioksidan, dan peluruh dahak atau obat batuk. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian edukasi ISPA dan rebusan jahe campur madu terhadap klien dengan ISPA. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus terhadap keluarga Tn.A di Dusun Krajan Barat Desa Jelbuk. Intervensi yang diberikan yaitu pemberian edukasi ISPA dan rebusan jahe campur madu yang dilakukan 1x selama 3 hari dengan dosis 250ml/hari dari 4 gram jahe atau 1-3 ruas jahe dan madu dengan perbandingan 250cc : 3 sdm. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi dan kriteria hasil bersihan jalan nafas tidak efektif berdasarkan SLKI. Metode pengumpulan meliputi wawancara, observasi. Hasil: Hasil penelitian menujukkan adanya perbedaan terhadap peningkatan pengetahuan dan Bersihan Jalan Nafas sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada klien dengan ISPA. Selama 3 hari terjadi peningkatan pengetahuan dari kategori kurang menjadi baik dan terjadi penurunan pada frekuensi nafas, suara nafas, jumlah sputum dan pola nafas membaik. Kesimpulan: Pemberian rebusan jahe dan madu yang dilakukan 1 x dalam 3 hari menunjukkan pengaruh positif terhadap peningkatan pengetahuan dan bersihan jalan nafas tidak efektif pada klien dengan ISPA.