PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI TURP DI RUANG BANGAU RSD KALISAT

Tindakan TURP (Transurethral Resection of the Prostate) merupakan operasi yang paling banyak dikerjakan untuk mengatasi pembesaran prostat pada saat ini.
Beberapa masalah yang muncul setelah tindakan operasi TURP, salah satunya yaitu nyeri. Pada pasien post operasi TURP nyeri tidak hanya diakibatkan hanya pembedahan, namun pasien mengalami nyeri karena adanya clot darah atau gumpalan darah dikandung kencing sehingga dapat menyumbat kateter.
Salah satu cara terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri pada pasien yang telah dilakukan tindakan operasi TURP adalah teknik distraksi.
Tujuan menganalisis pengaruh tehnik distraksi terhadap nyeri pada pasien post operasi TURP di Ruang Bangau RSD Kalisat dengan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mempunyai 2 responden. Pengambilan data dilakukan selama tanggal 25 januari-Februari 2025 instrumen yang digunakan adalah panduan terstruktur dan numeric rating scela (NRS) intervensi yang diberikan adalah distraksi. Berdasarkan data klien 1 mendapatkan penurunan skala nyeri setelah 2 kali kunjungan dilakukan terapi teknik distraksi. Pada klien 2 mendapatkan peningkatan penurunan skala nyeri setelah 2 kali kunjungan dilakukan terapi teknik distraksi. Hasil penelitian ini adalah teknik distraksi tebukti dapat menurunkan nyeri akut klien dengan post operasi TURP setelah dilakukan 3 kali terapi. Dengan hasil sebelum dilakukan teknik distraksi skala nyeri yang dirasakan adalah 6 atau nyeri sedang, dan setelah dilakukan teknik distraksi skala nyeri menjadi 0 atau tidak nyeri Klien dapat melakukan terapi teknik distraksi secara komprehensif saat terjadi keluhan nyeri yang bisa datang secara tiba-tiba untuk mengurangi keluhan.