PENGARUH POSISI PRONASI TERHADAP SATURASI OKSIGEN BAYI YANG TERPASANG CPAP ( CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY DI RUANG PERINATOLOGI RS BHALADIKA HUSADA TK III JEMBER

Pendahuluan : Oksigen adalah salah satu sumber kehidupan dan merupakan obat umum yang digunakan dalam perawatan krirtis neonatal. Terapi oksigen untuk mencegah metabolisme anaerob dan asidosis laktat, memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan. Terapi oksigen juga dapat mencegah terjadinya gawat napas. Pada bayi baru lahir disarankan menggunakan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Selain membutuhkan alat bantu pendukung pernapasan, bayi juga memerlukan tindakan pendukung yaitu salah satunya adalah pengaturan posisi yaitu posisi pronasi. Tujuan: Mengetahui adanya pengaruh posisi pronasi pada bayi yang terpasang CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Metode: Karya tulis ilmiah ini menggunakan case study dengan pendekatan proses asuhan keperawatan pada 2 responden yang menggunakan CPAP, yang memiliki diagnosa keperawatan pola napas tidak efektif. Instrumen penelitian berupa lembar observasi. Hasil: Pada by ny N dilakukan intervensi yaitu melakukan posisi pronasi selama 3 hari. Setelah dilakukan intervensi terdapat peningkatan SpO2 dari nilai 88% menjadi 95% dengan total peningkatan dalam tiga hari yaitu sebesar 7,36%, suara pernapasan yang awanya terdengar whezing menjadi berkurang, dan retraksi juga berkurang. Sehingga Diagnosa keperawatan Pola napas tidak efektif menjadi teratasi. Diskusi: Posisi Pronasi pada responden Asfiksia yang terpasang CPAP mampu meningkatkan SpO2, karena posisi pronasi dapat meningkatkan vetilasi paru-paru dan memberikan kecukupan oksigen ke tubuh bayi sehingga suplai oksigen dan nutrisi tercukupi